Friday 26 July 2013

CARA MEMBUAT PERMEN JELI JAMUR TIRAM


Beraneka jenis jamur sekarang ini sudah sangat familiar digunakan sebagai bahan baku pembuatan aneka  makanan, terutama  untuk sayur, lauk pauk ataupun camilan. dengan kandungan gizi yang  tinggi maka pantaslah jika aneka jenis jamur ini dimasukkan  dalam daftar bahan makanan yang  Anda sajikan  bagi keluarga tercinta. Tidak selalu dalam bentuk sayuran ataupun  lauk pendamping nasi, salah satunya jenis  jamur tiram  dapat diolah menjadi "PERMEN JELI JAMUR TIRAM" yang sudah tentu digemari oleh anak-anak namun  padat gizi dan menyehatkan. Dan Anda tentu saja  dapat membuatnya sendiri di rumah denan resep berikut ini. Selamat mencoba ! 


Bahan yang digunakan :

1.           Jamur Tram                         50 g
2.           Gula pasir                            100 g
3.           Gelatin                                 20 g
4.           Air                                        100 g

Alat-alat yang diperlukan :                                                  
1.           Panci                                   
2.           Kompor                              
3.           Pengaduk                           
4.           Loyang                               
5.           Pisau                                   

Cara membuat:

1. Jamur tiram direbus hingga masak kemudian blender dengan air secukupnya.
2. Masukkan gula pada panci dan tambahkan jus jamur (jamur yg sudah diblender) sebanyak 100 ml.
3. Rebus dalam panci hingga mendidih dan mengental
4. Tambahkan gelatin yang sudah dilarutkan dalam air.
5. Aduk terus hingga kental (cairan jika diangkat dengan pengadung hanya menetes pelan.
6. Angkat dari kompor setelah agak dingin tuangkan ke dalam loyang.
7. Biarkan selama semalam
8. Potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian lepaskan dari loyang.
9. Jika diinginkan permen dapat ditaburi dengan gula halus.
10. permen siap dikemas/disajikan

CARA MEMBUAT ABON JAMUR TIRAM

Abon merupakan salah satu jenis olahan makanan yang banyak digemari oleh kaum muda ataupun tua. Yang selama ini banyak beredar dipasaran adalah abon  sapi yang berasal dario olahan daging  sapi. Namun demikian  jamur tiram dapat juga diolah menjadi abon dengan rasa yang tidak kalah lezatnya. Ingin tahu cara membuatnya, simak lebih lanjut uraian berikut ini :

Bahan yang digunakan adalah :
1. Jamur Tram 5 kg
2. Kelapa tua berukuran sedang 7 butir
3. gula merah         2 ons
4. bawang merah 2 ons
5. bawang putih 1 ons
6. cabe merah 1/ons
7. ketumbar 40 gram
8. minyak goreng secukupnya.

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan abon cukup sederhana, yakni:
1. kompor
2. panci email
3. wajan penggoreng
4. alat pengepres
5. timbangan
6. cobek atau blender
7. parutan,
8. talenan
9. nyiru
10. baskom
11. pisau
12. pengaduk
13. alat penutup kantung plastik

PROSES PEMBUATAN ABON TIRAM

Tahapan dalam pembuatan abon jamur tiram adalah sebagai berikut:
1. Jamur tiram direbus selama 10 menit.
2. dinginkan dan potong tipis-tipis mengikuti alur lamela atau suwiri dengan tangan.
3. bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan jamur tiram yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental
4. goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua
5. tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan
6. abon siap dikemas



Thursday 25 July 2013

YANG PERLU ANDA KETAHUI TENTANG PEMBUATAN ES KRIM


Hampir semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa menyukai jenis makanan yang satu ini, Ice cream (es krim). Makanan yang berbahan dasar susu ini, kaya akan sumber nutrisi karena susu merupakan sumber protein dan energi. Dengan semakin berkembangnya industri es krim termasuk teknologi pembuatannya, memungkinkan orang semakin mudah mebuatnya. Hasilnyapun lebih baik secara kualitas dan lebih bervariasi. Jika dicermati, mulai dari rumah dengan modal yang tidak telalu besar usaha ini sangat berpeluang untuk dikembangkan. 

Sekilas tentang Bahan Baku : 

Pemilihan dan cara penyimpanan bahan baku sangat menentukan kualitas es krim. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui kegunaan macam-macam bahan dasar pembuatan es krim, yaitu : 

1. Susu dan hasil olahannya, berfungsi memberikan bentuk, menambah rasa, melembutkan tekstur es krim 

Susu merupakan bahan utama dalam pembuatan es krim. Jenis produk susu yang dapat digunakan yaitu : 

· Susu segar 

· Susu bubuk 

· Krim segar atau sering disebut “kepala susu” 

· Mentega/butter, terbuat dari lemak susu 

2. Gula , berfungsi sebagai pemanis 

3. Stabilizer, berfungsi menstabilkan pengadukan pada saat pengadukan bahan baku, menambah rasa dan memperbaiki tekstur es krim. Stabilizer alami yang banyak digunakan adalah telur (sebagai pengental). Saat ini sudah diproduksi stabilizer buatan yang banyak kita jumpai dipasaran. Salah satu contohnya Base 2000 

4. Emulsifier, berfungsi memperbaiki pencampuran lemak dan air, mengembangkan adonan dala proses pengadukan. Salah satu contohnya Cortina. 

5. Penambah rasa, dapat diperoleh dari buah-buahan (sari buah) 


Tahapan dasar pembuatan Es krim : 

1. Persiapan bahan dan penimbangan 

2. Pencampuran bahan kering (gula, susu bubuk dan stabilizer) 

3. Penambahan bahan cair (susu cair dan krim) 

4. Pasteurisasi (adonan dimasak hingga suhu 80 C) 

5. Penambahan emulsifier, dilakukan pada saat adonan sedang dipasteurisasi sambil diasuk hingga larut. 

6. Pendinginan 

7. Adonan yang sudah dingin disimpan dalam suhu dingin hingga kental (min 4 jam) 

8. Penambahan rasa 

9. Pengadukan adonan hingga mengental dan agak keras (dengan menggunakan mesin es krim. Jika tidak ada dapat digunakan mixer) 

10. Pengemasan, es krim yang sudah diproses dikemas dalam kemasan es krim 

11. Pengerasan / pendinginan (menggunakan freezer) 

Setelah disimpan dalam freezer hingga mengeras es krim siap dihidangkan. 


Tips pengemasan es krim 

Selain berfungsi untuk menghindari kontaminasi kotoran dan mempertahankan kualitas es krim yang dihasilkan, pengemasan juga bisa berperan sebagai pengenalan dan promosi dari produk es krim yang kita jual. Dengan tampilan kemasan yang menarik, tak lupa cantumkan merk dagang, harga, komposisi bahan dan tanggal kadaluarsanya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. 

Tips menyimpan es krim 

· Es krim yang disimpan dalam suhu -18 C s/d 15 C dapat bertahan kurang lebih selama 3 minggu 

· Suhu penyimpanan es krim pada saat penjualan disarankan -14 C, agar mudah diambil dengan skoop. 

Demikian tadi uraian mengenai dasar pembuatan es krim, peluang usaha ini akan semakin besar apabila kita mampu berinovasi menciptakan resep-resep baru dan tampilan produk yang menarik. Selamat berkreasi !

SEPUTAR SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN KECIL (SIUP KECIL)


Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil (SIUP Kecil) dengan persyaratan : 

1. Mengisi formulir permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

2. Persyaratan administrasi :

a. Foto kopi KTP Pemilik/Penanggung Jawab Perusahaan

b. Foto kopi NPWP

c. Materai Rp. 6000,- (3 lembar)

d. Surat keterangan domisili perusahaan/izin gangguan

e. Pas foto ukuran 3 x 4 (3 lembar)

f. Neraca awal

g. Surat pernyataan tidak akan melakukan kegiatan yang menyimpang dari SIUP

h. Surat pernyataan bersedia mengurus HO

i. Foto kopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkan pada pengadilan negeri bagi persekutuan komanditer (CV, Firma)

j. Foto kopi Akta Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi berwenang bagi koperasi

k. Foto kopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan bagi Perseroan terbatas (PT)

l. Foto kopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Kehakiman bagi Perseroan Terbatas (PT) atau foto kopi Akta bukti pendirian Perseroan dan foto kopi bukti setor biaya administrasi pembayaran proses pengesahan Badan Hukum dari Departemen Kehakiman

Hal yang perlu diperhatikan dalam syarat-syarat administrasi diatas adalah:

q Foto kopi dokumen harus dilampiri aslinya guna penelitian

q Point a s/d h : untuk Perusahaan Perorangan

q Point a s/d i : untuk perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, FIRMA dan Koperasi) 


Adapun prosedur permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil (SIUP Kecil) terdiri dari: 

Pemohon mengajukan surat permohonan melalui KPSA dengan melampirkan persyaratan.
Petugas loket meneliti kelengkapan berkas dan mencatat pada buku register.
Pemrosesan SIUP dan berita acara pemeriksaan perusahaan.
Penerbitan SIUP di Kandep Perindag.
Pemohon mengambil SIUP di loket penyerahan izin.

Waktu penyelesaian permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil (SIUP Kecil) adalah 5 hari kerja sejak permohonan diterima lengkap.

CARA PEMBUATAN YAM TOMAT

Yam tomat adalah sejenis saos dengan konsistensi lebih kental. Yam ini dibuat tanpa penambahan bumbu kecuali gula dan asam. Cara pembuatannya sama dengan pembuatan saos tomat yang lain.

BAHAN :

1) Buah tomat. Buah tomat yang digunakan adalah yang telah matang sempurna dan berwarna merah rata. Jumlah 1 kg.

2) Gula pasir putih bersih yang telah dihaluskan (750 gram).

3) Pengawet. Pengawet adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak saos. Pengawet yang digunakan adalah senyawa benzoat dalam bentuk asam benzoat (C6H5COOH), atau garamnya (sodium benzoat dan kalsium benzoat). Untuk keperluan pengolahan yam ini, jumlah asam atau sodium benzoat yang digunakan adalah 8 gram.

4) Pengasaman digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH saus menjadi 3,8~4,4. Pada pH rendah pertumbuhan kebanyakan bakteri akan tertekan, dan sel generatif serta spora bakteri sangat sensitif terhadap panas. Dengan demikian, proses sterilisasi bahan yang ber-pH rendah dapat dilakukan dengan suhu air mendidih (1000C) dan tidak perlu dengan suhu lebih tinggi (1210C). Asam juga bersinergisme dengan asam benzoat dalam menekan pertumbuhan mikroba. Jumlah asam yang diperlukan: asam sitrat, 5 gram.

PERALATAN :

1) Pisau perajang dan landasan perajang. Alat ini digunakan untuk merajang buah tomat.. Hasil perajangan adalah berupa potongan-potongan tomat yang berukuran 2~3 cm.

2) Penggiling rajangan tomat. Alat ini digunakan untuk menggiling rajangan tomat menjadi bubur tomat. Blender dapat digunakan untuk menghaluskan rajangan tomat dalam jumlah kecil menjadi bubur. Mesin penggiling digunakan untuk menggiling tomat dalam jumlah besar menjadi bubur tomat.

3) Wadah pemasak saus. Wadah ini adalah untuk memasak bubur tomat yang telah diberi bumbu. Wadah ini harus terbuat dari bahan tahan karat, bagian dalamnya licin dan mudah dibersihkan.

4) Kompor. Kompor bersumbu digunakan untuk memasak saos dalam jumlah kecil. Kompor bertekanan udara digunakan untuk memasak saos dalam jumlah lebih besar.

5) Tungku. Tungku hemat energi dapat dijadikan alternatif, tetapi tungku ini lebih berjelaga, sehingga lebih mengotori wadah. Disamping itu, panas tungku lebih sulit diatur. Keuntungannya adalah hemat dalam pemakaian bahan bakar kayu sehingga biaya pengoperasiannya lebih murah.

6) Penutup botol. Penutup botol digunakan untuk memasangkan tutup botol dari kaleng ke mulut botol secara rapat. Alat ini mempunyai konstruksi yang sederhana dan biaya pembuatannya murah.

7) Timbangan. Timbangan digunakan untuk menakar berat bahan yang digunakan. Kapasitas timbangan disesuaikan dengan jumlah bahan yang diolah.

8) Segel plastik. Segel plastik adalah kantong plastik yang kedua ujungnya terbuka yang dapat menempel secara rapat sekali pada mulut botol yang telah dipasang tutupnya. Plastik ini berfungsi sebagai segel.

CARA PEMBUATAN

1) Pembuatan Yam

a. Tomat dicuci bersih, bagian tangkal yang agak menghitam dibuang, kemudian di rendam di dalam air yang telah diberi kaporit (10 ppm selama 10 menit). Setelah itu tomat ditiriskan.

b. Tomat digiling atau diblender sampai halus sehingga diperoleh bubur tomat.

c. Bubur tomat dicampur dengan gula pasir yang telah dihaluskan, asam sitrat, dan asam benzoat; kemudian campuran dimasak, dan dibiarkan mendidih dengan api sedang sambil diaduk-aduk sampai volume menjadi 
setengah volume semula.

d. Pengadukan dan pemanasan diteruskan dengan api sangat kecil sekedar mempertahankan bahan tetap panas. Pengemasan dilakukan pada saat yam ini dipanaskan.

2) Pengemasan

a. Botol kaca yang bersih direndam didalam air yang mengandung kaporit 5-10 ppm (5 sampai 10 gram kaporit per 1 m3 air) selama 30 menit di dalam wadah tahan karat. Botol disusun di dalam air perendam tersebut dalam posisi terbalik. Setelah itu, wadah yang berisi rendaman botol direbus sampai mendidih. Setelah mendidih, api dikecilkan sekedar untuk mempertahankan air perebus tetap panas. Kondisi ini dipertahankan selama pengemasan. Sementara itu, tutup botol direbus di dalam air mendidih lain. Selama pengemasan, tutup botol harus tetap berada pada air mendidih.

b. Sebuah botol dikeluarkan dari air mendidih dalam keadaan terbalik dengan menggunakan penjepit. Dengan bantuan corong, yam panas segera dituangkan ke dalam botol. Botol diisi hanya sampai 4 cm di bawah mulut botol. Setelah itu, sebuah tutup botol yang sedang direbus segera diangkat, dipasangkan pada mulut botol, dan ditutupkan dengan bantuan alat penutup botol. Pekerjaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat.

c. Proses di atas diulang sampai semua yam terkemas di dalam botol.

3) Sterilisasi

a. Botol yang sudah berisi yam dan tertutup rapat direbus didalam air mendidih selama 30 menit. Proses ini akan membunuh banyak mikroba pembusuk yang dapat merusak bahan. b. Setelah itu, botol dikeluarkan dari air mendidih, dan disimpan dalam keadaan terbalik. Jika terjadi rembesan saus melalui tutup botol, tutup harus dibuka dan dilakukan kembali penutupan dengan tutup yang baru. Setelah itu, botol ini harus disterilkan kembali.

4) Penyegelan

Setelah semua yam terkemas di dalam botol, segel plastik dipasang pada mulut botol. Mulut botol yang terpasang segel dicelupkan pada panas (900 C) beberapa detik sehingga segel mengkerut dan menempel dengan rapat pada mulut botol.

5) Pemberian label

Proses terakhir adalah penempelan label pada bagian luar botol.

RESEP BOTOK DAUN SINGKONG



BAHAN-BAHAN :
1) Daun singkong 2 ikat
2) Kelapa setengah tua ¼ butir

BUMBU BOTOK DAUN SINGKONG
1) Bawang merah 3 buah
2) Daun salam 2 lembar
3) Bawang putih 2 siung
4) Kencur 1 rsj
5) Lombok merah/rawit 4 buah
6) Gula 1 sendok makan
7) Laos 1 potong

CARA PEMBUATAN :

1) Daun singkong dicuci dan direbus.
2) Kelapa diparut.
3) Lombok diiris halus.
4) Bawang merah, bawang putih dan kencur ditumbuk halus, lalu bumbu-bumbu direbus.
5) Setelah mendidih, dimasukkan rebusan daun singkong yang telahdiiris-iris.
6) Dimasak sampai lunak.

Saturday 20 July 2013

CARA MEMBUAT TERASI



Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:

- mata suram dan tenggelam;

- sisik suram dan mudah lepas;

- warna kulit suram dengan lendir tebal;

- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;

- dinding perut lembek;

- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.


Tanda ikan yang masih segar:

- daging kenyal;

- mata jernih menonjol;

- sisik kuat dan mengkilat;

- sirip kuat;

- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;

- insang berwarna merah;

- dinding perut kuat;

- bau ikan segar.


Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.

Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran, sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan.

BAHAN BAHAN PEMBUATAN TERASI :

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg

2) Garam dapur 3 kg


PERALATAN DALAM PEMBUATAN TERASI :

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman

2) Pisau

3) Tampah (nyiru)

4) Peti Kayu (keranjang bambu)

CARA PEMBUATAN :

1) Cuci ikan kecil-kecil atau rebon sampai bersih dari kotoran;

2) Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk sampai rata;

4) Tutup bak dan biarkan campuran ikan garam selama 1~7 hari (peragian I);

5) Selesai peragian I, jemur rebon atau ikan di terik matahari sampai setengah kering kemudian tumbuk sampai hancur (lumat), lalu jemur lagi. Lakukan hal tersebut selama 2~4 hari (peragian II). Kemudian cetak dan bungkus.

RESEP TELUR BUMBU BALI


Bahan-bahan :
Telur bebek 5 btr

Bumbu-bumbu :
Bawang merah 4 bh Kecap 1 sdm
Bawang putih 2 siung Terasi 1 sdt
Lombok merah 4 bh Minyak goreng ½ gls
Jahe 2 ptg Garam 1 sdm

Cara membuatnya :

  1. Telur direbus, dikupas, digoreng sampai kulitnya kuning.
  2. Bumbu dihaluskan, ditumis, telur dimasukkan.
  3. Ditambah air satu gelas dan kecap.
  4. Dibiarkan diatas api sampai hampir habis airnya.


RESEP TIM BEBEK



Bahan-bahan :
Bebek 1 ekor

Bumbu-bumbu :
Bawang merah 10 bj
Jahe ½ jari
Bunga pala ½ sdm
Garam 2 sdm
Lada 1 sdm

Cara membuatnya :

  1. Bebek dipotong-potong.
  2. Dicampur dengan lada dan garam yang telah dihaluskan.
  3. Dimasukkan dalam tempat tim dengan bawang merah bulat dan lain-lain bumbu.
  4. Diberi air sampai terendam, ditutup.
  5. Tempat tim yang berisi dimasukkan dalam panci yang lebih besar dengan diberi air 2/3 tinggi dari tempat tim.
  6. Direbus hingga tim bebek masak.
  7. Air dalam panci kadang-kadang ditambah.

CARA PEMBUATAN TEPUNG JAHE



Tepung jahe adalah butiran kering dari hasil penggilingan jahe kering. Produk ini digunakan untuk bumbu masakan, dan bahan minuman.

BAHAN PEMBUATAN TEPUNG  JAHE :
Jahe kering

PERALATAN :
1) Penggiling. Alat ini digunakan untuk menggiling jahe kering menjadi tepung jahe.
2) Tempat menjemur. Alat ini berupa tampah bambu untuk meletakkan jahe yang dijemur dan balai-balai untuk meletakkan tampah.

CARA PEMBUATAN :
Jahe kering digiling sampai halus (lolos ayakan 80 mesh) dengan mesin penggiling.
Setelah itu, tepung jahe dikemas di dalam karung plastik.
Selama penyimpanan dan pengangkutan, bahan tidak boleh terkena air, dan tidak boleh berada di tempat yang lembab.


SUSU KEDELAI CARA MODIFIKASI ILLIONIS

Susu kedelai adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu, dan bergizi tinggi (mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin). Minuman ini berasal dari cina dan telah dikonsumsi semenjak ribuan tahun yang lalu. Pembuatan susu kedelai mudah dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, dan biayanya tidak mahal.

BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN :

1) Kedelai

2) Gula.

3) Bubuk coklat tanpa lemak..

4) Air.


PERALATAN

1) Penggiling kedelai.

2) Wadah perendam kedelai..

3) Kain saring

4) Panci


CARA PEMBUATAN

1) Pembersihan dan pencucian. Biji dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting dan batang kedelai. Biji rusak, hitam dan berkapang harus dibuang. Setelah itu biji dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.

2) Perendaman. Biji yang telah dicuci direndam di dalam air selama 8 jam. Air diganti-ganti setiap 2 sampai 3 jam. Setelah itu, kedelai ditiriskan.

3) Perebusan. Kedelai dimasukkan ke dalam air mendidih. Hal ini menyebabkan suhu air turun. Atur besar api sehingga suhu bertahan antara 85 sampai 90°C. Perendaman di dalam air panas ini berlangsung selama 20 menit. Setelah itu, kedelai diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.

4) Penyiapan air panas. Air bersih dipanaskan sampai suhunya 90°C. Jumlah air adalah 8 kali berat kedelai kering. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung. Kedalam air panas ini ditambahkan bubuk CaCO3 (0,5 gram untuk tiap liter air panas).

5) Penggilingan. Biji kedelai dihaluskan dengan blender, atau digiling dengan mesin penggiling sampai menjadi bubur kedelai. Penggilingan dilakukan sambil ditambahkan air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kedelai, sisa air dicampurkan dengan bubur kedelai, kemudian diaduk-aduk selama 3 menit.

6) Penyaringan. Bubur kedelai disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua. Cairan yang diperoleh disebut sebagai susu kedelai mentah.

7) Penambahan gula dan coklat bubuk. Susu kedelai mentah ditambah dengan gula dan coklat bubuk tanpa lemak. Tiap liter susu kedelai ditambah dengan 100-150 gram gula dan 50 gram coklat bubuk tanpa lemak. Penambahan dilakukan ketika susu kedelai masih panas. Pengadukan dilakukan agar coklat bubuk larut seluruhnya.

8) Homogenisasi. Jika tersedia alat homogenizer, susu kedelai dihomogenisasikan.

9) Pemanasan susu kedelai. Susu kedelai mentah dipanaskan sampai suhu 95°C, kemudian ditambahkan bahan penstabil kappa karagenan (1,5 gram kappa karagenan untuk setiap 10 liter susu kedelai), dan diaduk-aduk. Pemanasan pada suhu tersebut dilakukan selama 30 menit.

10) Penyiapan botol. Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan detergen. Botol dibilas sampai bersih. Kemudian bagian dalam botol dibilas dengan air panas. Setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.

11) Pembotolan dan pasteurisasi. Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol. Ketika botol masih panas, susu kedelai yang sedang dipanaskan dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong sampai permukaan susu 2 cm dari bibir botol paling atas. Botol berisi susu ini diletakkan di dalam air mendidih selama 5 menit, kemudian botol diangkat dan segera ditutup dengan penutup botol. Setelah itu botol ini direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.



12) Penyimpanan. Susu kedelai ini tidak steril. Karena itu harus disimpan pada suhu dingin di dalam lemari pendingin (kulkas). Pada suhu dingin, susu kedelai dapat disimpan selama 2 minggu.

Thursday 18 July 2013

RESEP SUP KEPITING ASPARAGUS

BAHAN :

1) Kepiting bertelur 3 ekor

2) Ayam 1 ekor

3) Asperges 1 gelas

4) Telur ayam 3 butir

5) Ham 1 ons

6) Sagu (kanji) 1 sendok makan


BUMBU :

1) Lada putih ½ sendok teh

2) Kecap 1 sendok teh

3) Jahe 1 rsj

4) Vetsin 2 sendok teh

5) Garam 1 sendok makan


CARA PEMBUATAN :

1) Kepiting direbus sampai matang, diambil isi dan telurnya.

2) Ayam direbus, diambil dagingnya, dipotong-potong persegi kecil.

3) Air kaldu ayam dan air biasa dijadikan 6 gelas.

4) Dimasukkan asperges, sagu dicairkan dengan 1 sendok makan air dingin terus diaduk-aduk.

5) Diangkat dari api, dimasukkan telur ayam sambil diaduk-aduk.

6) Disajikan panas-panas, diatasnya ditaburi ham yang telah dipotong kecil-kecil.

RESEP SOP TORTILLA

BAHAN-BAHAN :

1) Tortilla 2 gelas

2) Gajih ½ ons

3) Air kaldu 2 liter

4) Keju ½ ons


BUMBU YANG DIPERLUKAN :

1) Bawang merah 1 buah

2) Garam secukupnya

3) Lada secukupnya

4) Bawang putih 1 siung

5) Kuning telur 1 butir

6) Daun salam 2 helai

7) Telur 1 butir

8) saus tomat 6 sendok makan


CARA PEMBUATAN :

1) Tortilla dihaluskan dalam susu.

2) Seterusnya diberi keju, daun salam, bawang putih dan bawang merah diaduk dengan telur, kuning telur dan garam.

3) Dari adonan tersebut buat bola kecil dan digoreng bawang merah dan saus tomat ditumis dengan gajih, seterusnya dibubuhi air kaldu dan garam, dibiarkan mendidij selama 10 menit.

4) Dihidangkan dalam bentuk bola kecil-kecil didalam panci yang berisi air kaldu.

RESEP SOUP SUMSUM

BAHAN YANG DIGUNAKAN :

1) Daging dan tetelan 1 kg

2) Wortel ¼ kg

3) Minyak goreng ½ gelas

4) Kentang ¼ kg

5) Margarine 2 sendok makan


BUMBU-BUMBU :

1) Bawang merah 5 buah

2) Lada halus ½ sendok teh

3) Daun seledri 1 ikat

4) Garam ½ sendok makan


CARA PEMBUATAN :

1) Daging dan tulang direbus sampai lunak, beserta sumsumnya.

2) Kentang dikupas, digoreng dipotong bulat-bulat tipis.

3) Wortel dikupas, direbus dipotong bulat-bulat.

4) Ditumis dengan margarine, dimasukkan daging, kentang, terakhir dimasukkan kaldu.

5) Lada, daun seledri, dan bawang merah goreng dimasukkan.

6) Dijerangkan sampai masak.

7) Dihidangkan panas-panas.

CARA PEMBUATAN SOYGHURT

Soyghurt adalah makanan berupa gel hasil fermentasi asam laktat terhadap susu kedelai. Pembuatan soyghurt mudah dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, dan biayanya tidak mahal.

BAHAN YANG DIGUNAKAN ;

1) Kedelai.

2) Gula.

3) Starter Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus

4) Air.


PERALATAN

1) Penggiling kedelai.

2) Wadah perendam kedelai..

3) Kain saring

4) Panci

5) Inkubator

6) Wadah fermentasi.


CARA PEMBUATAN

1. Pembuatan Susu Kedelai.

a. Pembersihan dan pencucian. Biji dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting danbatang kedelai. Biji rusak, hitam dan berkapang harus dibuang. Setelah itu biji dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.

b. Perendaman. Biji yang telah dicuci direndam di dalam air selama 8 jam. Air diganti-ganti setiap 2 sampai 3 jam. Setelah itu, kedelai ditiriskan.

c. Perebusan. Kedelai dimasukkan ke dalam air mendidih. Hal ini menyebabkan suhu air turun. Besar api diatur sehingga suhu bertahan antara 85 sampai 90°C. Perendaman di dalam air panas ini berlangsung selama 10 menit. Setelah itu, kedelai diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.

d. Penyiapan air panas. Air bersih dipanaskan sampai suhunya 90°C. Jumlah air adalah 6 kali berat kedelai kering. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung.

e. Penggilingan. Biji kedelai dihaluskan dengan blender, atau digiling dengan mesin penggiling sampai mendidih bubur kedelai. Penggilingan dilakukan sambil ditambahkan air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kedelai, sisa air dicampurkan dengan bubur kedelai, kemudian diaduk-aduk selama 3 menit.

f. Penyaringan. Bubur kedelai disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua. Cairan yang diperoleh disebut sebagai susu kedelai mentah.

g. Penambahan gula. Susu kedelai mentah dipanaskan pada suhu 80°C selama 30 menit sambil diaduk-aduk dan ditambahkan gula. Tiap 1 liter susu kedelai ditambah dengan 100-150 gram gula. Jika berbuih, maka buih tersebut dibuang. Setelah itu susu kedelai didinginkan sampai suhu 40°C.

2. Fermentasi.

a. Penambahan starter. Susu kedelai hangat (40°C.) ditambah dengan starter (campuran streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus). Setiap 1 liter susu kedelai ditambah dengan 30 ml starter. Setelah itu dilakukan pengadukan sampai gumpalan starter larut semua. Setelah itu susu kedelai tersebut dimasukkan ke dalam gelas plastik, gelas kaca, atau stoles dan ditutup.

b. Inkubasi. Susu kedelai tersebut disimpan di dalam inkubator pada suhu 5°C selama 5 jam. Hasil fermentasi disebut soyghurt.



c. Penyimpanan. Jika tidak langsung dikonsumsi, soyghurt disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-7°C. Di dalam lemari pendingin,soyghurt dapat bertahan selama 5-7 hari.

RESEP TAHU BAKSO


Bahan-bahan :
Daging sapi ½ kg
Udang basah ½ kg
Tahu 10 bj
Daun Bawang 1 ikat
Telur 1 sdm

Bumbu-bumbu :
Bawang merah 10 bh Lada halus 1 sdt
Bawang putih 10 siung Garam 1 sdm

Cara membuatnya :
  1. Daging sapi dipotong-potong lalu dicincang sampai halus.
  2. Udang dikupas kulitnya dan dicincang.
  3. Tahu dipotong serong jadi dua, lalu dilubangi tengahnya.
  4. Tahu direndam sebentar dengan air garam.
  5. Lebihan tahu dibikin halus.
  6. Bawang merah diiris dan digoreng.
  7. Daging sapi, udang, lebihan tahu, daun bawang dicampur.
  8. Ditambahkan lada, garam, bawang goreng, bawang putih dan telur.
  9. Diaduk sampai rata betul, lalu dimasukkan dalam tahu.
  10. Setelah itu dikukus sampai matang.
  11. Dimakan dengan saos tomat.


RESEP SOTO BANDUNG

BAHAN :

Daging kambing/sapi yang berlemak ½ kg

Kedele 2 ons

Lobak 2 ikat


BUMBU YANG  DIPERLUKAN :

Bawang merah ½ ons

Seledri 2 batang

Bawang putih 3 siung

Daun bawang 2 ikat

Lada 1 sendok teh

Cuka 2 sendok makan

Sereh 1 batang

Garam 1 sendok makan

Jahe 1 rsj

Kecap 3 sendok makan


CARA PEMBUATAN SOTO BANDUNG :

  1. Daging dipotong-potong dadu ± 1 cm, direbus bersama jahe dan sereh yang telah dipukul-pukul.
  2. Lada, bawang putih dan garam yang telah ditumbuk halus turut dimasukkan.
  3. Lobak dikupas diiris bulat, tipis.
  4. Kedele direndam, lalu digoreng.
  5. Bawang merah diiris, terus digoreng sampai berwarna kuning.
  6. Ketupat dipotong-potong serong agak tipis.
  7. Dihidangkan sebagai berikut ; dalam mangkok ditaruh berturut-turut ketupat taoge, perkedel singkong, ayam, kerupuk, bawang goreng, diberi kecap, sambal ( lombok rawit direbus diberi garam lalu dihaluskan) disiram air kaldu panas.

RESEP SUP SARANG BURUNG


BAHAN
1) Daging ayam 1½ kg
2) Sarang burung ½ ons
3) Telur ayam 2 butir

BUMBU
1) Lada halus 1 sendok teh
2) Garam 1 sendok makan

CARA PEMBUATAN
1) Daging ayam direbus sampai empuk, disobek-sobek.
2) Sarang burung diseduh hingga terendam, dibersihkan.
3) Direbus bersama daging ayam, telur dikocok diberi lada dimasukkan.
4) Dihidangkan panas-panas.

Keterangan :
Kepiting yang bertelur dapat juga dimasukkan.

PROSES PEMBUATAN SARI MARKISA

Sari buah adalah cairan yang diekstrak dari buah. Sari buah in idikemas dan disajikan sebagai sari buah tawar (tanpa gula), sari buah bergula.Sari buah cukup mudah pembuatannya, dan dapat dikerjakan dengan alat-alatsederhana. Pada tulisan ini dijelaskan pengolahan sari buah markisa untuk industri kecil.

BAHAN-BAHAN :

1) Markisa. Buah yang digunakan adalah buah yang sudah matang sempurna.

2) Gula psir putih bersih. Gula digiling ata diblender sampai halus.

3) Natrium bisulfit. Bahan ini digunakan untuk mencegah reaksi pencoklatan pada sari buah markisa.

4) Bahan pewarna kuning untuk minuman dan makanan.

5) Air berkaporit 4-8 ppm. Untuk membuat 1 m3 air berkaporit dilakukan dengan melarutkan 4 sampai 8 gram kaporit ke dalam 1 m3 air bersih.


PERALATAN

1) Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk membelah buah markisa yang akan diekstrak cairan buahnya.

2) Ember atau baskom plastik. Alat ini digunakan untuk menampung cairan (sari buah) dari hasil pemerasan markisa.

3) Kain saring. Alat ini digunakan untuk menyaring sari markisa.

4) Panci tahan asam. Alat ini digunakan untuk memasak sirup markisa.

5) Pemisah cairan buah. Alat ini digunakan untuk memisahkan cairan dari biji dan pulp. Ada dua jenis alat yang dapat digunakan untuk pemisah, yaitu alat  pres dan pemisah sentrifugal 


CARA PEMBUATAN

1) Pencucian buah. Buah dicuci dengan deterjen, kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah itu buah direndam di dalam air yang mengandung kaporit 4-8 pm selama 15 menit. Setelah itu, buah ditiriskan.

2) Ekstraksi sari buah. Buah dibelah dua, dan isi buah dikeluarkan dan buah ditempatkan pada wadah yang bersih.

a. Pemisahan dengan pemisah sentrifugal. Isi buah dimasukkan ke dalam selinder alat pemisah sentrifugal untuk pemisahan cairan sari buah dari biji dan pulp. Selinder dijalankan dengan motor listrik dengan kecepatan 3000-5000 rpm.

b. Pemisahan dengan alat pres. Pemisahan dapat juga dilakukan dengan alat pres. Isi dibungkus dengan kain blacu yang kuat, kemudian diperas dengan alat pres untuk mengeluarkan sari buah. Jika tidak mempunyai alat pemisah, sari buah dapat diekstrak dengan menggunakan kain saring. Isi buah dengan kain saring, kemudian diremas-remas untuk  mengeluarkan sari buahnya. Tangan yang meremas kain saring berisi isi buah harus dilapis dengan kantong plastikatau sarung tangan yang bersih.

3) Pemisahan endapan

a. Sari buah dengan asam benzoat dan asam nitrat (masing-masing 1 gram untuk setiap 1 liter sari buah).

b. Sari buah tersebut dimasukkan ke dalam botol pemisah, kemudian disimpan di dalam lemari selama 12-15 jam sehingga padatan tidak terkumpul pada dasar wadah sebagai endapan. Endapan ini dan larutan keruh di atas endapan dipisahkan. Sari buah yang telah dijernihkan ini disebut sari markisa jernih.

4) Penambahan gula. Sari markisa jernih ditambahkan dengan gula pasir halus. Setiap 1 liter sari markisa jernih ditambah dengan 200 gram gula pasir halus. Penambahan dilakukan sedikit demisedikit sambil diaduk.

5) Sterilisasi. Sari buah tersebut dipanaskan sambil diaduk pada suhu 85o C selama 10 menit.

6) Penyiapan botol. Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen. Seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan detergen. Botol dibilas sampai bersih. Kemudian bagian dalam botol dibilas dengan air panas. Setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.

7) Pembotolan dan pasteurisasi. Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol. Ketika botol masih panas, sirup yang masih panas dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong sampai permukaan sirup 2 cm dari bibir botolpaling atas, kemudian botol segera ditutup dengan penutup botol. Setelah itu botol ini direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.

8) Penyimpanan. Sirup markisa ini dapat disimpan lama pada suhu kamar.

RESEP PEMBUATAN BUBUK KEDELAI

Bubuk kedelai dibuat dari kedelai kering yang digiling halus yang ditambah dengan bahan perasa. Bubuk kedelai digunakan sebagai bahan baku makanan bayi, bubur atau campuran kue. Pengolahannya tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat di rumahtangga.

BAHAN

1) Kedelai.

2) Gula

3) Coklat bubuk tanpa lemak

4) Bahan penstabil.


PERALATAN

1) Alat pengupas kulit kedelai.

2) Alat perebusan.

3) Kompor.

4) Ember plastik.

5) Alat pengering.

6) Mesin penggiling

7) Pengayak

8) Pencampur.

9) Toples plastik besar.

10) Sealer listrik.

11) Kantong plastik

12) Timbangan.


CARA PEMBUATAN

1) Pengolahan Dengan Mesin Pengupas Kering.
a) Pembersihan. Kedelai dibersihkan dari segala biji rusak (pecah, berwarna kehitaman, berjamur, dan busuk) dan kotoran seperti tanah, kerikil, daun dan ranting.

b) Pengeringan. Kedelai dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air dibawah 7%. Kedelai yang kurang kering sulit untuk dikupas secara kering.

c) Pengupasan kulit. Kulit biji dikupas dengan mesin pengupas kering.


d) Pencucian kedelai Kedelai yang telah dikupas, dicuci dengan air bersih sampai air bilasan menjadi bening.

e) Perendaman. Biji direndam di dalam air bersih selama 2 jam. Setiap 1 kg kedelai membutuhkan 2,5 liter air perendam.

f) Perebusan. Setelah perendaman, biji direbus di dalam air mendidih selama 2 jam. Setiap 1 kg kedelai membutuhkan 2,5 liter air bersih. Ke dalam air perebus ditambahkan soda kue. Setiap 1 kg kedelai membutuhkan soda kue 0,5~1 gram.Setelah itu, biji kedelai ditiriskan.

g) Pengeringan. Biji yang telah ditiriskan dan masih panas, dikeringkan di dalam alat pengering sampai kadar air di bawah 5%.

h) Penggilingan dan pengayakan. Kedelai yang telah benar-benar kering digiling sampai halus, kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh. Hasil pengayakan adalah bubuk kedelai tawar. 

i) Pencampuran bahan-bahan perasa. Bubuk kedelai tawar ditambah dengan gula, bahan penstabil dan bubuk coklat tanpa lemak. Setiap 1 kg bubuk kedelai membutuhkan gula pasir 520 gram, penstabil 140 gram, dan bubuk coklat 90 gram. Campuran ini diaduk sampai rata. Hasil pencampuran ini disebut sebagai bubuk kedelai coklat.

h) Pengemasan. Bubuk kedelai coklat dikemas di dalam kantong plastik atau kotal kaleng yang tertutup rapat.

2) Pengolahan Dengan Mesin Pengupas Basah Hidrosiklon.

a) Pembersihan. Kedelai dibersihkan dari segala biji rusak (pecah, berwarna kehitaman, berjamur, dan busuk) dan kotoran seperti tanah, kerikil, daun dan ranting.

b) Perendaman. Biji direndam di dalam air bersih selama 2 jam. Setap 1 kg kedelai membutuhkan 2,5 air perendam.

c) Perebusan. Setelah perendaman, biji direbus di dalam air mendidih selama 2 jam. Setiap 1 kg kedelai membutuhkan 2,5 liter air bersih. Ke dalam air perebus ditambahkan dengan soda kue. Setiap 1 kg kedelai membutuhkan soda kue 0,5~1 gram. Setelah itu, biji keelai ditiriskan dan didinginkan.

d) Pengupasan kulit. Kulit biji dikupas dengan mesin pengupas basah hidrosiklon yang dapat memecah biji dan memisahkan kulit dari bijinya.

e) Pencucian kedelai. Kedelai yang telah dikupas, dicuci dengan air bersih sampai air bilasan menjadi bening.

f) Pengeringan. Kedelai dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air dibawah 5%. Kedelai yang kurang kering sulit untuk dikupas secara kering.

g) Penggilingan dan pengayakan. Kedelai yang telah benar-benar kering digiling sampai halus, kemudian diayak dengan ayakan dengan ayakan 80 mesh. Hasil pengayakan adalah bubuk kedelai tawar.

h) Pencampuran bahan perasa. Bubuk kedelai tawar ditambah dengan gula, bahan penstabil dan bubuk coklat tanpa lemak. Setiap 1 kg bubuk kedelai membutuhkan gula pasir 520 gram, penstabil 140 gram, dan bubuk coklat 90 gram. Campuran ini diaduk sampai rata. Hasil pencampuran ini disebut sebagai bubuk kedelai coklat.

i) Pengemasan. Bubuk kedelai coklat dikemas atau disimpan  dalam wadah/toples kering yang tertutup rapat

SEPUTAR PENGOLAHAN CASSIAVERA (KAYU MANIS)

Kulit kering tanaman Cinnamomum dalam perdagangan di Indonesia dikenal sebagai cassiavera atau kayu manis. Cassiavera ini pada umumnya dihasilkan dari C. Burmani Sumatera Barat merupakan penghasil utama cassiavera di Dunia. Dalam perdagangan internasional, cassiavera dikenal sebagai Padang kancci atau Cassiavera eks Padang. Cassiavera mengandung minyak atsiri yang terdapat pada kulit bagian dalam (phloem). Selain itu cassiavera juga mengandung senyawa benzoat dan salisilat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Pengolahan cassiavera kering dilakukan oleh petani Cinnamomum secara tradisional dengan menggunakan metode dan alat-alat sederhana. Untuk memperoleh cassiavera kering dilakukan pengupasan kulit, pemeraman, pengikisan, dan pengeringan.

BAHAN UTAMA : Kayu manis (Cassiavera)

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :

1) Pisau yang kuat dan ujungnya tajam untuk pengupasan dan pengkikisan.

2) Tikar, atau tampah tempat penjemuran


CARA PEMBUATAN :

1) Pengupasan

Biasanya Cinnamomom dipanen setelah umur 4 tahun. Panen dilakukan dengan mengupas kulit batang, kemudian menebangnya, dan selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pada tulisan ini dijelaskan salah satu cara pengambilan kulit Cinnamomum yang dianjurkan diterapkan oleh petani

Caranya adalah sebagai berikut:

a. Pengelupasan kulit batang

- Kulit pada batang pohon yang masih hidup dibersihkan dari lumut dan kotoran.

- Kulit pada posisi 5~10 cm di atas leher akar dikerat melingkar disekeliling batang sampai menyentuh bagian kayu dari batang.

- Keratan kedua dibuat 100 cm di atas keratan pertama.

- Setelah kulit dikerat lagi secara vertikal dari keratan lingkaran atas keratan lingkaran bawah. Keratan vertikal ini dibuat beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan demikian akan diperoleh keratankeratan kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.

- Masing-masing keratan dikelipaskan dengan mencungkilnya melalui garis keratan vertikal, kemudian menariknya dari atas ke bawah secara vertikal. Dengan demikian akan diperoleh lembara-lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.

- Pengelupasan tersebut dilakukan sampai semua kulit batang habis dikelupaskan.

b. Pengelupasan kulit cabang dan ranting

- Setelah pengelupasan kulit batang, tanaman ditebang dengan memetong batang 10 cm di atas leher akar. Ranting pada cabang di potong. Selanjutnya ranting dibuang daun dan bagian-bagian yang tidak bisa dikuliti, serta cabang dipotong-potong.

- Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau. Cabang yang cukup besar perlu diusahakan pengulitannya seperti pengulitan batang agar diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi

2) Pemeraman

Kulit batang yang baru dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung.

3) Pengikisan

Kulit yang berukuran lebar, yaitu kilt dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya, sehingga kulit menjadi bersih. Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam. Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut papan (ketam).

Sampai sekarang belum ada petani yang menggunakan alat mekanis untuk mengikis kulit kayu manis basah.

4) Penjemuran

a. Kulit dijemur di bawah sinar matahari selama 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal ini disebabkan hujan sering turun, atau sinar matahari tertutup awan. Untuk mengatasinya, adalah dengan mengeringkan bahan menggunakan alat pengering. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada petani yang menggunakan alat pengering untuk mengeringkan cassiavera.

b. Kulit dri bahan atau dahan yang cukup besar yang brupa lembaran, selama pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat. Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.

5) Penyimpanan

Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas. Tempat penyimpanan perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.

Wednesday 3 July 2013

RESEP CONRIVILET

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :

1) Daging ½ kg
2) Tepung roti secukupnya
3) Telur ayam 2 butir

BUMBU :

1) Bawang timur 1 biji
2) Garam 1/3 sendok teh
3) Lada halus 1 sendok teh
4) Jeruk nipis 1 buah
5) Pala 1 sendok teh

CARA PEMBUATAN :
1) Daging dibersihkan dari gemuk-gemuknya, kemudian dipotongi tipistipis, dibubuhi lada, pala, garam dan sesudah itu telur, jeruk nipis dan tepung roti.
2) Dibiarkan sebentar supaya bumbu meresap.
3) Bawang digoreng dengan mentega, lalu daging dimasukkan.
4) Supaya daging bertambah empuk,

Monday 1 July 2013

CARA MEMBUAT IKAN KERING






Ikan kering merupakan produk ikan yang paling mudah pembuatannya. Jeroan dan sisik ikan dibuang, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering. Ikan berukuran kecil bisa langsung dikeringkan. Ikan kering mempunyai aroma yang agak berbeda dengan ikan segar. Terjadinya oksidasi lemak menyebabkan ikan kering mempunyai aroma yang khas.

BAHAN UTAMA YANG DIGUNAKAN :

Ikan


PERALATAN YANG DIPERLUKAN :

1) Pisau. Alat ini digunakan untuk membuang sisik dan jeroan, serta untuk membelah ikan yang berukuran besar. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel.

2) Sikat ikan. Alat ini digunakan untuk menyikat sisik sehingga lepas dari kulit ikan.

3) Talenan. Alat ini digunakan sebagai alas pada saat mengiris ikan.

4) Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa alat penjemur sederhana atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang) bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.

CARA PEMBUATAN :

1) Proses Pendahuluan

a. Proses pendahuluan dilakukan terhadap ikan berukuran sedang dan besar. Ikan berukuran kecil atau teri (panjang kurang dari 10 cm) tidak memerlukan proses pendahuluan. Ikan hanya perlu dicuci (jika kotor), kemudian dapat langsung dikeringkan.
 
b. Ikan berukuran sedang dan besar (panjang lebih dari 15 cm) perlu diberi proses pendahuluan, yaitu penyiangan, pembelahan, dan filleting.

2) Penyiangan

a. Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang.

b. Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong.

c. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.

d. Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.

e. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.

f. Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.

3) Pembelahan

Ikan yang dikeringkan sebaiknya dibelah agar permukaan menjadi luas sehinga waktu pengeringan lebih singkat.

a. Ikan ukuran sedang. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong.

b. Ikan ukuran besar

- Mula-mula ikan dibelah pada baian perut. Pembelahan dimulai dari bagian bawah insang ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggun terbelah.

- Setelah itu ikan dibalik. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. Dengan demikian terdapat dua belahan, dan permukaan ikan semakin luas, dan ikan semakin tipis. Hal ini memungkinkan ikan lebih cepat kering.

4) Filleting

Filleting adalah penyayatan daging rusuk secara membujur sehingga menghasilkan daging tanpa tulang. Filleting tidak selalu harus dilakukan. Proses ini hanya dilakukan jika produk ikan yang dikehendaki berupa sayatan yang bebas tulang.

a. Filleting ikan ukuran sedang

- Ikan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan menghadap ke kanan dan perut menghadap ke arah pekerja (jika pekerja bukan kidal). Bagian bawah insang diiris melintang sampai menyentuh tulang belakang.

- Daging diiris dari arah sayatan tadi mengarah ke ekor. Mata pisau diusahakan menyentuh tulang belakang, tapi tidak sampai melukainya.

- Ikan dibalikkan, dan prosedur b di atas diulangi. Irisan yang diperoleh disebut fillet.

- Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.

b. Filleting ikan ukuran besar

- Ikan diletakkan di atas talenan. Perut menghadap ke atas, dan kepala mengarah ke kanan. Kepala dipotong mengikuti alur tulang rahang.

- Ikan disayat dari arah kepala menuju ekor seperti gambar dibawah ini. Mata pisau harus menyentuh tulang belakang tanpa melukai tulang tersebut.

- Ikan dibalik, sehingga kepala menghadap ke kiri. Kemudian dilakukan penyayatan seperti No. b diatas. Irisan daging yang diperoleh disebut fillet.

- Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.

5) Pengeringan

a. Pengeringan ikan ukuran kecil

Ikan ukuran kecil dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%. Selama penjemuran atau pengeringan, ikan perlu dibalik-balik sehingga pengeringan lebih cepat dan merata.

b. Pengeringan ikan ukuran sedang dan besar

- Ikan yang telah dibelah, atau fillet dijemur di bawah sinar matahari, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%.Khusus unruk ikan atau fillet yang cukup besar, pengeringan dilakukan dengan berbagai cara:

- Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergantung.

- Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergeletak di atas tampah atau rak pengering.

- Bahan dijepit dengan anyaman kawat tahan karat agar diperoleh produk kering yang datarnya permukaanya.

- Penyimpanannya. Ikan atau fillet yang benar-benar kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, kemudian si-seal dengan rapat. Daging yang kurang kering (kadar air di atas 8%) tidak dapat dikemas di dalam wadah yang tertutup rapat.