Wednesday 8 May 2013

CARA MEMBUAT TEPUNG PISANG


“Waaahh buah pisang dari kebun di belakang rumah banyak yang sudah tua dan siap panen, tapi mau diapakkan lagi ya. Digoreng, direbus, bikin kolak pisang, pengolahan yang itu-itu saja kok bosan rasanya”. Pernah mengalami hal seperti ini ? Tidak perlu bingung ketika mempunyai stok pisang yang melimpah, salah satu tipsnya adalah diolah menjadi Tepung Pisang. Mungkin Anda belum terlalu familier dengan jenis tepung yang satu ini, Tepung Pisang adalah tepung yang diperoleh dari hasil penggilingan buah pisang kering (gaple pisang). Apabila buah pisang segar memiliki masa simpan yang relatif singkat, tepung pisang ini dengan perlakuan yang baik dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Di samping itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan pembuatan kue atau aneka panganan lain serta makanan bayi. Satu keuntungan lagi yakni apabila ditekuni dengan serius dan diproduksi dalam jumlah yang banyak, bukan suatu hal yang mustahil jika pembuatan Tepung Pisang ini dapat dijadikan usaha rumahan yang menghasilkan. Menarik bukan ! Bagaimana proses pembuatan tepung pisang? Simak lebih lanjut artikel berikut ini.
Bahan utama : buah pisang matang petik yang kulitnya masih hijau dan daging buah masih keras. Pisang ini akan matang konsumsi jika diperam.
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan tepung pisang ada beberapa jenis, yaitu sesuai dengan tahapan proses pembuatannya. Terdiri atas :
· Wadah pemanas pendahuluan, yang digunakan untuk memanaskan pisang berkulit yang akan dikupas. Untuk jumlah kecil/skala rumahan, pemanasan dapat dilakukan dengan periuk tanah yaitu, sedangkan dalam jumlah besar pemanas dibuat dari drum bekas yang berdinding rangkap yang dapat menampung pisang dalam jumlah banyak.
· Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk mengupas, dan memotong – motong pisang.
· Alat perajang. Alat ini digunakan untuk merajang (pemotongan) pisang mentah. Alat ini diperlukan jika pisang diolah cukup banyak sebagai pengganti pisau dan talenan pada skala kecil
· Alat pengering. Alat ini digunakan unutk mengeringkan rajangan pisang. Berbagai tipe pengering banyak tersedia untuk keperluan tersebut.
· Alat penggiling. Alat ini diperlukan untuk menggiling rajang pisang kering menjadi tepung pisang. Alat ini juga banyak digunakan dalam berbagai industri kecil dan sudah banyak tersedia di pasaran.
CARA PEMBUATAN
1. Pemanasan dan Pengupasan.
Proses pemanasan dilakukan dengan cara wadah pemanas diletakkan di atas api (tungku atau kompor), kemudian dibiarkan sampai panas. Setelah itu pisang dimasukkan sampai penuh, dan wadah ditutup. Sementara itu api tetap dinyalakan. Jika pisang telah cukup mendapat pemanasan (biasanya selama 15 menit), api dimatikan dan pisang dibiarkan dingin. Pisang yang telah cukup mendapat pemanasan, kulitnya menjadi kusam dan layu, serta kulitnya tidak bergetah lagi jika dikupas. Pisang yang telah dingin dikupas dengan pisau, atau dengan bilah bambu yang pipih yang dibentuk seperti mata pisau.
2. Pemotongan.
Pada proses pemotongan, pisang yang telah dikupas dipotong-potong melintang atau menyerong. Semakin kecil ukuran potongan semakin baik, karena akan semakin cepat kering jika dikeringkan.
3. Pengeringan.
Tahap selanjutnya adalah pengeringan pisang. Potongan pisang dihamparkan di atas tampah atau nyiru yang anyamannya jarang. Setelah itu dilakukan penjemuran sampai potongan pisang kering. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengering. Pada saat langit berawan atau hari hujan, tapi tidak tersedia alat pengering, pengeringan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Di atas api (api unggun, api dapur dan api kompor) diletakkan seng gelombang (jarang 20-30 cm). Diatas seng gelombang tersebut diletakkan tampah yang berisi potongan pisang. Penjemuran atau pengeringan dilakukan sampai bahan benar-benar kering dengan tanda mngerasnya bahan, tapi mudah dipatahkan (rapuh). Hasil pengeringan ini disebut dengan potongan pisang kering (gaplek pisang)
4. Penyimpanan gaplek pisang.
Gaplek pisang dapat disimpan lama, jika bahan disimpan pada wadah tertutup yang tidak dapat dimasuki oleh uap air dan serangga. Disarankan menggunakan kantong plastik tebal untuk mengemas gaplek pisang, kemudian kantong tersebut dimasukkan ke dalam kotak kaleng yang dapat ditutup rapat.
5. Penggilingan.
Gaplek pisang digiling dengan alat penggiling, sampai halus (80 mesh). Hasil penggilingan ini disebut dengan tepung pisang.
6. Penyimpanan tepung pisang.
Tepung pisang harus disimpan pada wadah tertutup yang tidak dapat dimasuki oleh uap air dan serangga. Disarankan menggunakan kantong plastik tebal untuk mengemas tepung pisang, kemudian kantong tersebut dimasukkan ke dalam kotak kaleng yang dapat ditutup rapat.
Note : Cara penyimpanan tepung pisang yang baik dapat mempertahankan kualitas tepung tetap baik hingga saatnya digunakan atau dipasarkan lebih lanjut.

No comments:

Post a Comment