Jamur Shiitake merupakan
jenis jamur yang mempunyai prospek yang cerah. Selain
sebagai sumber pangan, jamur
jenis ini juga banyak
digunakan sebagai obat sehingga menjadikan kebutuhan jamur jenis ini dipasaran
selalu meningkat. Disamping itu
budidayanya juga tidak terlalu sulit.
Dengan maraknya restoran yang banyak
menggunakan bahan baku jamur seperti
restoran yang menyajikan masakan jepang (Japanese restaurant ) ataupun restoran yang menyajikan masakan china (Chinese Restaurant) juga semakin
membuka peluang usaha membudidayakan
jamur semakin cemerlang.
Pengenalan dan Manfaat Jamur Shiitake
Jamur yang sebenarnya berasal dari China ini dan dikenal dengan
sebutan ‘Chinese Black Mushroom’ justru lebih popular sebagai jamur khas Jepang
dengan nama Shiitake. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon Shii
(Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan
tempat tumbuh jamur shiitake.
Disamping sebagai sumber pangan, jamur Shiitake juga banyak digunakan sebagai obat. Jamur ini mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, yaitu; thiamin, riboflavin, niacin, serta beberapa jenis serat dan enzim. Jamur Shiitake juga mengandung ergosterol, yang akan diolah tubuh menjadi vitamin D setelah kulit terkena sinar matahari.
Disamping sebagai sumber pangan, jamur Shiitake juga banyak digunakan sebagai obat. Jamur ini mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, yaitu; thiamin, riboflavin, niacin, serta beberapa jenis serat dan enzim. Jamur Shiitake juga mengandung ergosterol, yang akan diolah tubuh menjadi vitamin D setelah kulit terkena sinar matahari.
Kandungan asam amino jamur shiitake membuatnya berfungsi
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengatasi gangguan pencernaan, hati,
meredakan serangan pilek, dan melancarkan peredaran darah. Para
ahli kesehatan saat ini telah menemukan bahwa dalam jamur ini terkandung
lentinan, yang dapat menjadi antikanker, mengobati tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar kolesterol, dan mengatasi gangguan pada jantung.
Sementara hasil penelitian di lingkungan National Cancer
Center Institute di Tokyo, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan,
ekstrak jamur shiitake memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan tumor antara
72-92 persen, sarcoma sekitar 81 persen.
Tak hanya itu, Dr KW Cochran dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, tahun
1974 mempublikasikan khasiat jamur shiitake yang sudah sejak lama diketahui
mempunyai peran di dalam penurun gula dan kolesterol darah, juga sebagai
antikanker dan antitumor.
Sekalipun disebut jamur hitam, warna jamur ini sebenarnya
beragam mulai dari cokelat muda, cokelat tua, hingga abu-abu. Sebenarnya hanya
jamur dengan warna permukaan payung berbintiklah yang disebut dengan nama Jamur
Shiitake. Karena langka harganya pun menjadi sangatlah tinggi. Dari jenis
Shiitake yang termahal adalah jamur Shiitake yang berpayung tebal dan memiliki
pinggiran yang bergelombang sehingga sering disebut sebagai “Jamur Kembang”. Di
berbagai negara seperti Hong Kong, Taiwan, RRC, Jepang serta Korea, jamur ini
banyak digunakan pada berbagai masakan khas setempat. Jamur beraroma khas ini
juga menjadi makanan favorit pada vegetarian karena dianggap sama lezatnya
dengan daging.
No comments:
Post a Comment