Thursday 16 May 2013

PEMBUKAAN LAHAN ALANG-ALANG UNTUK PERKEBUNAN KARET



Pembukaan lahan alang-alang dilaksanakan secara kimiawi karena lebih efektif, hemat tenaga kerja dan waktu. Secara umum kegiatan pada pembukaan lahan yang berasal dari padang alang-alang meliputi pengamatan lapangan, pemurnian alang-alang, dan pelaksanaan penyemprotan dengan herbisida.
Survei lapangan dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui berbagai keadaan yang akan menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan penyemprotan alang-alang. Keadaan tersebut antara lain :
i      Apakah terdapat sumber air yang cukup bersih untuk penyemprotan herbisida di sekitar lahan yang akan dibuka.
ii         Apakah komposisi jenis tumbuhannya sudah cukup murni seluruhnya alang-alang, ataukah masih terdapat jenis tumbuhan lainnya seperti umumnya semak berkayu. Apabila pada lahan yang akan dibuka sudah murni terdirl atas alang-alang, maka penyemprotan herbisida dapat langsung dilaksanakan. Namun apabila pada lahan tersebut juga masih terdapat cukup banyak jenis tumbuhan lainnya, seperti pada umumnya semak berkayu, maka semak tersebut harus ditebas terlebih dahulu. Hal ini sangat penting dilakukan karena selain akan mengganggu pelaksanaan penyemprotan, keberadaan semak tersebut juga akan menghalangi sampainya herbisida ke daun alang- alang, sehingga akhirnya penyemprotan tidak akan memberikan hasil yang efektif.
Agar pelaksanaan penyemprotan alang-alang dapat berjalan dengan lancar, dan memberikan hasil yang baik, maka harus diperhatikan cara dan waktu penyemprotan yang tepat sebagai berikut:
i           Alat semprot /sprayer, dan nosel kipas yang kondisinya masih baik;
ii         Kalibarasi alat semprot sebelum penyemprotan perlu dilakukan.
iii        Selama penyemprotan, diusahakan tinggi nosel berada sekitar 40 cm di atas permukaan gulma alang-alang;
iv       Herbisida disemprotkan secara merata hingga membasahi seluruh permukaan daun alang-alang yang sedang pada tingkat pertumbuhan sangat subur (daun alang-alang masih hijau segar, atau belum menguning dan kering);
v    Penyemprotan dilakukan apabila diperkirakan hujan tidak akan turun sedikitnya dalam waktu 4 jam setelah selesai penyemprotan;
vi    Jalur yang telah disemprot perlu ditandai agar penyemprotan merata. Setelah penyemprotan, umumnya alang-alang akan mati dalam waktu sekitar 3-4 minggu. Untuk kondisi alang-alang yang tingginya tidak lebih dari 1,5 m, maka pengajiran tanaman dapat langsung dilaksanakan. Namun apabila ketinggiannya cukup mengganggu pelaksanaan pengajiran, maka alang-alang yang telah kering tersebut perlu direbahkan dengan pengepresan menggunakan sekeping papan, atau melindasnya dengan menggunakan drum.

No comments:

Post a Comment