Sunday 19 May 2013

SARANA DAN PRASARANA KEBUN TANAMAM KARET


Pembuatan Jalan
Dalam membangun kebun, jalan merupakan urat nadi bagi seluruh kegiatan yang ada. Dalam membuat jaringan jalan ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan yaitu letak jalan, pembentukan tubuh/badan jalan, dan pengerasan jalan. Guna menentukan letak jalan utama, jalan transport dan jalan pengumpulan hasil diperlukan survei. Jalan utama dibuat arah Utara ke Selatan dengan lebar 6-8 m. Jalan transpor lebar 4-6 m dan jalan pengumpulan hasil lebar 2 - 4 m. Norrna panjang jalan untuk jalan utama 20 m/ha, jalan tranport 30 m/ha dan jalan pengumpul hasil 40 m/ha.
Pembentukan tubuh/badan jalan dilakukan dengan alat berat seperti traktor rantai, road greder, dsb. Badan jalan dibentuk sedemikian rupa, sehingga membentuk punggung kuda. Tujuannya adalah agar jalan cepat kering dan tidak tergenang pada saat musim hujan. Parit mutlak dibuat pada sisi kiri dan kanan jalan. Jalan utama dan jalan tranpor diperkeras dengan batu.
Pembuatan Parit/Saluran Air
Adanya genangan air di sekitar tanaman berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, diperlukan pembuatan parit. Di dalam kebun ada beberapa jenis parit, yaitu parit alam, parit primer, parit sekunder, parit tertier, dan parit batas/isolasi. Parit alam adalah parit yang terbentuk secara alami. Agar air di dalam parit berjalan lancar diperlukan pembersihan vegetasi di dalamnya. Parit primer dibuat dengan ukuran lebar atas 1,2 m, lebar bawah 0,9 m dan dalamnya 0,9 m. Parit sekunder dibuat dengan ukuran lebar atas 0,9 m, lebar bawah 0,6 m dan dalamnya 0,6 m. Parit tersier dibuat dengan ukuran lebar atas 0,6 m, lebar bawah 0,2 m dan dalamnya 0,4 m.   Parit isolasi dibuat sebagai pembatas antara areal perkebunan dengan perkampungan atau hutan, dengan ukuran lebar atas 0,6 m, bawah 0,4 m dan tingginya 0,4 m.
Pembuatan Terras
Pada tanah miring s.d. sangat miring, untuk mencegah erosi dibuat terras. Ada dua macam terras yaitu terras bersambung dan terras individu. Pada tanah miring (sudut 3 – 300) dibuat terras bersambung dan pada tanah sangat miring (sudut 31–450) terras individu. Ukuran yang dianjurkan untuk masing-masing terras adalah 2 m untuk terras bersambung dan 2 x 2 m untuk terras individu.
Titik permulaan dari garis kontour pada pembuatan terras dimulai dari lereng yang mempunyai sudut miring tertinggi atau lereng dengan sudut miring rata-rata. Jika pembuatan garis kontour terras dimulai dari lereng dengan sudut miring kecil, maka jarak antara dua terras akan semakin menyempit bila tiba pada lereng yang mempunyai sudut miring besar (lereng curam). Setelah lereng dengan sudut miring besar atau sudut miring rata-rata telah ditentukan, maka dari puncak lereng menuju ke bawah ditarik tali sepanjang pada jarak-jarak tertentu, dimulai dari puncak lereng dibuat pancang, dimana jarak antara masing-masing pancang adalah merupakan jarak barisan tanaman. Dari pancang inilah dimulai menarik garis kontur terras dengan bingkai {frame) dari kayu berbentuk huruf A, di mana bila kedua kaki bingkai tersebut berada pada garis datar, maka bola wape/pas tepat berada pada titik netral. Dengan meletakkan salah satu kaki bingkai pada titik pancang permulaaan, dan kaki lainnya digeser-geser sedemikian rupa, hingga bola waterpas berada pada titik netral, maka titik pancang berikutnya dapat diperoleh. Demikianlah seterusnya diulangi hingga garis kontour terras diperoleh.
Pembuatan terras dimulai dari tempat yang lebih tinggi (puncak). Permukaan terras dibuat miring 100 dengan horizontal dan dibagian belakang digali rorak kecil berukuran 35 cm x 35 cm x 35 cm.

No comments:

Post a Comment