Pembuatan Jalan
Dalam membangun kebun, jalan merupakan urat nadi bagi seluruh
kegiatan yang ada. Dalam membuat jaringan jalan ada tiga hal penting yang perlu
diperhatikan yaitu letak jalan, pembentukan tubuh/badan jalan, dan pengerasan
jalan. Guna menentukan letak jalan utama, jalan transport dan jalan pengumpulan
hasil diperlukan survei. Jalan utama dibuat arah Utara ke Selatan dengan lebar
6-8 m. Jalan transpor lebar 4-6 m dan jalan pengumpulan hasil lebar 2 - 4 m.
Norrna panjang jalan untuk jalan utama 20 m/ha, jalan tranport 30 m/ha dan
jalan pengumpul hasil 40 m/ha.
Pembentukan tubuh/badan jalan dilakukan dengan alat berat seperti
traktor rantai, road greder, dsb.
Badan jalan dibentuk sedemikian rupa, sehingga membentuk punggung kuda. Tujuannya
adalah agar jalan cepat kering dan tidak tergenang pada saat musim hujan. Parit
mutlak dibuat pada sisi kiri dan kanan jalan. Jalan utama dan jalan tranpor
diperkeras dengan batu.
Pembuatan
Parit/Saluran Air
Adanya genangan
air di sekitar tanaman berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman. Oleh karena
itu, diperlukan pembuatan parit. Di dalam kebun ada beberapa jenis parit, yaitu
parit alam, parit primer, parit sekunder, parit tertier, dan parit
batas/isolasi. Parit alam adalah parit yang terbentuk secara alami. Agar air di
dalam parit berjalan lancar diperlukan pembersihan vegetasi di dalamnya. Parit
primer dibuat dengan ukuran lebar atas 1,2 m, lebar bawah 0,9 m dan dalamnya
0,9 m. Parit sekunder dibuat dengan ukuran lebar atas 0,9 m, lebar bawah 0,6 m
dan dalamnya 0,6 m. Parit tersier dibuat dengan ukuran lebar atas 0,6 m, lebar
bawah 0,2 m dan dalamnya 0,4 m. Parit
isolasi dibuat sebagai pembatas antara areal perkebunan dengan perkampungan
atau hutan, dengan ukuran lebar atas 0,6 m, bawah 0,4 m dan tingginya 0,4 m.
Pembuatan
Terras
Pada tanah miring s.d. sangat miring, untuk
mencegah erosi dibuat terras. Ada dua macam terras yaitu terras bersambung dan
terras individu. Pada tanah miring (sudut 3 – 300) dibuat terras
bersambung dan pada tanah sangat miring (sudut 31–450) terras
individu. Ukuran yang dianjurkan untuk masing-masing terras adalah 2 m untuk
terras bersambung dan 2 x 2 m untuk terras individu.
Titik permulaan
dari garis kontour pada pembuatan terras dimulai dari lereng yang mempunyai
sudut miring tertinggi atau lereng dengan sudut miring rata-rata. Jika
pembuatan garis kontour terras dimulai dari lereng dengan sudut miring kecil,
maka jarak antara dua terras akan semakin menyempit bila tiba pada lereng yang
mempunyai sudut miring besar (lereng curam). Setelah lereng dengan sudut miring
besar atau sudut miring rata-rata telah ditentukan, maka dari puncak lereng
menuju ke bawah ditarik tali sepanjang pada jarak-jarak tertentu, dimulai dari
puncak lereng dibuat pancang, dimana jarak antara masing-masing pancang adalah
merupakan jarak barisan tanaman. Dari pancang inilah dimulai menarik garis kontur
terras dengan bingkai {frame) dari
kayu berbentuk huruf A, di mana bila kedua kaki bingkai tersebut berada pada
garis datar, maka bola wape/pas tepat berada pada titik netral. Dengan
meletakkan salah satu kaki bingkai pada titik pancang permulaaan, dan kaki
lainnya digeser-geser sedemikian rupa, hingga bola waterpas berada pada titik netral, maka titik pancang berikutnya
dapat diperoleh. Demikianlah seterusnya diulangi hingga garis kontour terras
diperoleh.
Pembuatan terras
dimulai dari tempat yang lebih tinggi (puncak). Permukaan terras dibuat miring 100 dengan horizontal dan
dibagian belakang digali rorak kecil berukuran 35 cm x 35 cm x 35 cm.
No comments:
Post a Comment